Tuesday, November 20, 2012

Mempertahankan itu lebih susah daripada Mencapai

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Udah lama ga nulis-nulis. Kali ini saya pengen nulis (lebih tepatnya curhat) tentang kehidupan pribadi nih. Begini ceritanya.. Dulu saya kuliah di salah satu sekolah tinggi kedinasan di kawasan pinggiran ibu kota. Pada tahun kedua saya menimba ilmu disitu, saya bertemu seorang teman baru, Aldhila Melani Rahayu namanya. Cewek Jawa pendiam dan feminim ini emang agak-agak aneh, pendiam di keadaan nyata, tapi bawel via sms ataupun di sosial media. Haha Singkat cerita, saya pacaran sama dia. Udah satu tahun tiga bulan satu minggu lima hari pas saya mulai nulis ini. Awalnya hubungan kami mulus banget, apa yang kami jalani kaya ga ada ga enaknya. Tiap hari isinya manis semua, ini ciyus lho.. Tapi seakan semua berubah, tepatnya setelah pengumuman instansi kami mengharuskan kami berbeda tempat kerja. Masalah seakan ga ada habis-habisnya. Mulai dari masalah kecemburuan, prioritas, sampai puncaknya masalah krisis kepercayaan antara kami. Tidak, bukan antara kami, tapi lebih tepatnya saya krisis kepercayaan terhadap dia. Hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang coba dia tutupi dari saya. Masalah ini sudah sangat berlarut-larut.. Ya Alloh berilah hamba kekuatan.. Dan hari ini, Selasa, 20-11-2012, tanggalnya bagus, tapi ga sebagus keadaan kami. I don't know what to do, all I know is that I love her so much.. Mungkin masalah ini memang disebabkan saya yang kekanak-kanakan, saya yang cemburuan, saya yang mudah terpancing emosi. Atau karena dia yang tidak peka, dia yang pelupa, atau bahkan, dia yang suka berbohong, walau saya tau dia berbohong karena tidak ingin membuat saya marah atau apalah itu. Biarlah dia suka membohong, biarlah dia ga peka, atau biarlah emosi saya ga stabil, atau saya cemburuan! Biar! Tapi yang terpenting, kami saling mencintai, menyayangi, dan merindu satu sama lain. Kami saling membutuhkan, yah itu saja sudah cukup untuk membuat kami memiliki alasan untuk tetap berjuang mempertahankan hubungan ini.. Terakhir, pengen dengerin lagu A Thousand Years nya Christina Perri bareng kamu lagi, kaya pas kita nonton sekuel terakhir dari salah satu film vampir romantis itu :) CHRISTINA PERRI - A THOUSAND YEARS Heart beats fast Colors and promises How to be brave How can I love when I'm afraid To fall But watching you stand alone All of my doubt Suddenly goes away somehow One step closer I have died everyday waiting for you Darlin' don't be afraid I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more Time stands still beauty in all she is I will be brave I will not let anything Take away What's standing in front of me Every breath, Every hour has come to this One step closer I have died everyday Waiting for you Darlin' don't be afraid I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more And all along I believed I would find you Time has brought Your heart to me I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more One step closer One step closer I have died everyday Waiting for you Darlin' don't be afraid, I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more And all along I believed I would find you Time has brought Your heart to me I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more ___________________________________ Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tuesday, January 11, 2011

Pengalaman Mengenai Salah Satu Pelayanan Publik

Selasa, 11012011
15.37 WIB


Seperti yang kita ketahui, pemerintah di Indonesia menyediakan pelayanan umum bagi para masyarakatnya tak terkecuali. Dari kinerja lembaga yang berwenang menyediakan pelayanan tersebut, ada hal-hal yang ingin saya bagi kepada pembaca tentang pengalaman saya menggunakan jasa pelayanan umum, terutama dibidang transportasi, khususnya transportasi kereta api.
Pada libur tahun baru kemarin, saya dan teman-teman saya pergi berlibur ke Kendal. Kami pergi kesana menggunakan jasa kereta api ekonomi yang memang murah meriah dan cocok bagi kantong mahasiswa backpacker seperti kami.
Singkat kata, saat kami sudah menaiki gerbong dan duduk di kursi sesuai dengan yang tertulis di karcis, muncullah seorang penumpang yang ingin duduk di kursi yang telah ditempati oleh salah satu teman saya. Setelah berdiskusi sebentar, ternyata kami temukan bahwa karcis yang dimiliki oleh salah satu teman kami menunjukkan nomer kursi yang sama dengan yang dibawa oleh orang asing tersebut. Kami semua kaget dan serentak tertawa bersama-sama. Jujur, itu merupakan pengalaman pertama kami mengalami kejadian seperti itu. Setelah kami berdiskusi dengan penumpang lain, muncullah fakta bahwa kejadian seperti itu kerap kali terjadi pada penumpang kereta kelas ekonomi.
Kereta api kelas ekonomi merupakan bentuk pelayanan umum pemerintah yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, sampai lapisan menengah ke bawah pun mampu untuk membeli tiketnya. Namun itu bukan berarti masyarakat kelas bawah bisa diperlakukan secara semena-mena. Pemerintah seharusnya melakukan pengendalian yang lebih baik bagi pelayanan transportasi kereta api kelas ekonomi karena sudah jelas penumpangnya lebih banyak sehingga risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tentu saja lebih besar. Selain itu, penumpang yang masuk ke dalam gerbong jumlahnya jauh lebih banyak melampaui kapasitas normal gerbong itu sendiri. Ini adalah salah satu akibat dari banyaknya pegawai kereta api yang tidak tegas dengan penumpang yang tidak memiliki karcis. Pegawai malah dengan senang hati menerima uang dari penumpang tersebut dan tidak sungkan-sungkan mengucapkan “terima kasih” karena telah member uang panas tersebut.
PEMERINTAH seharusnya MELAYANI, bukan MENGEBIRI. MEMBERI lebih, bukan MEMINTA lebih.

Tuesday, November 30, 2010

Contoh Kasus Etika Profesi Akuntan


Selasa,30102010
21.19 WIB
10 Akuntan Terlibat Skandal BLBI

ISTILAH akuntan tailor made (pesanan), akuntan stempel, akuntan cap, sudah akrab di telinga masyarakat. Kini Indonesian Corruption Watch (ICW) mencoba membongkar permainan akuntan publik itu. Siapa saja akuntan publik yang berkolusi dengan bank bermasalah? Apa sanksinya?
KREDIT macet, kredit fiktif, penggelembungan angka (mark-up) merupakan borok-borok perbankan di tanah air. Sudah rahasia umum, konglomerasi di Indonesia memiliki bank untuk menghimpun dana dari masyarakat. Dan, biasanya bank itu digunakan sebagai ’sapi perah’ bagi perusahaan dalam grup. Hal itu terjadi karena struktur kepemilikan perusahaan di Indonesia sebagian besar perusahaan keluarga. Berbeda dengan perusahaan di negara maju, misalnya Amerika Serikat. Disana, struktur kepemilikan perusahaan sudah terpisah.
Karena di AS terpisah, maka peran akuntan publik menjadi penting untuk menjadi wasit antara manajemen dengan pemilik atau komisaris pemegang saham. Tapi di Indonesia banyak terjadi penyimpangan.
Sekelumit abstraksi untuk menyegarkan ingatan di awal ambruknya Bank Summa. Bank ini menggunakan jasa akuntan publik Anderson. Akuntan itu memberikan penilaian bahwa laporan itu: wajar dengan pengecualian. Anehnya beberapa bulan kemudian Bank Summa ambruk. “Nah, yang hampir sama terjadi pada 36 bank-bank BBKU (bank beku kegiatan usaha),” ungkap Agam Faturrahman saat ditemui Bangkit di Kantor ICW Jakarta.
Pada saat krisis, banyak bank-bank yang ambruk, padahal laporan keuangannya menunjukkan prestasi bagus dan sehat. Untuk menjelaskan apa penyebabnya, salah satu cara yang digunakan adalah menelaah ulang kertas kerja yang dibuat Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dianggap jujur dan menggunakan kaidah-kaidah yang telah baku.
Namun, hasilnya di luar dugaan, ternyata BPKP menemukan kenyataan bahwa auditor tersebut melanggar Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pelanggarannya, antara lain: KAP tidak melakukan pengujian yang memadai, dokumentasi audit kurang memadai dan tak memahami peraturan perbankan. Karena itu, ICW melalui suratnya bernomor 19/SK/S-BP/ICW/IV/2001, mengirimkan surat kepada Erry Riyana, Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia.
“Beberapa waktu yang lalu ICW menerima laporan dari masyarakat mengenai hasil peer review BPKP atas 10 KAP yang mengaudit 37 bank bermasalah yang diantaranya merupakan bank penerima BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) dan dibekukan kegiatannya,” kata Koordinator Badan Pekerja ICW, Teten Masduki. “Dari 10 Kantor akuntan publik hanya satu KAP yang tidak melanggar standar profesional,” timpal Agam.
Menurut Agam, seharusnya akuntan publik itu mendapat sanksi sesuai dengan kode etik akuntan di Indonesia. Namun kenyataanya baik dari Depkeu maupun IAI tidak ada sanksi apapun kepada KAP maupun auditor partner dari KAP.
Karena itu, ICW, mengambil langkah-langkah untuk mengadukan temuan masyarakat ini kepada Majelis Kehormatan IAI, Kamis (19/4), serta mengadukannya ke Mabes Polri, Senin (23/4).
“Terindikasi kuat akuntan publik ini menyembunyikan borok-borok bank. Akibatnya nasabah yang dirugikan oleh bank maupun akuntan publik yang tidak profesional,” tandas Agam (baca box:ICW bicara -red).
Pengamat Perbankan I Nyoman Moena, tidak menyangkal bahwa ada saja peluang akuntan dipengaruhi oleh kepentingan direksi ataupun komisaris dalam menentukan opini akuntannya. “Terpengaruh atau tidak itu berpulang dari kualitas akuntan itu sendiri. Kalau akuntan itu profesional, apapun yang mencoba mempengaruhi dia, dia tidak akan bergeming, akan tetap mengeluarkan opininya sesuai keyakinannya sesuai hasil pemeriksaan,” kata Moena.
Mengomentari langkah ICW yang mengadukan ke Mabes Polri, menurutnya Moena langkah itu tidak tepat, karena akuntan itu adalah suatu profesi. Jikalau ditemukan atau diperkirakan terjadi penyimpangan profesional, maka pertama-tama yang berhak untuk mengadakan penilaian itu adalah dewan kehormatan profesi, dalam hal ini Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). “Untuk pekerjaan-pekerjaan profesi ada aturan mainnya. Kalau memang ada pidana, akan diselesaikan oleh jalur hukum,” tandas mantan Direktur BI ini.
KOMENTAR
Seperti yang sudah dijelaskan dalam kasus tersebut bahwa akuntan di Indonesia banyak yang melanggar Standar Profesional Akuntan Publik. Namun pada kenyataannya, sama sekali tidak ada sanksi bagi KAP yang melanggar kode etik akuntan. Ini juga dikarenakan oleh belum adanya aturan hukum yang menyangkut kode etik akuntan di Indonesia.
Jika akuntan tersebut memang dididik sebagai seorang professional, maka akuntan tersebut seharusnya tidak terpengaruh dengan bujukan agar menyembunyikan keburukan-keburukan bank yang ia audit. Hal ini mengakibatkanpara stakeholder menjadi tidak percaya atas opini yang dikeluarkan atas hasil audit pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Maka dari itu, para akuntan seharusnya memahami betul apa arti menjadi seorang professional beserta etika yang harus mereka patuhi agar kredibilitas akuntan-akuntan di Indonesia tidak tercoreng lebih jauh lagi.

Tuesday, November 9, 2010

Kesederhanaan seorang Presiden

Rabu, 10112010
14.44 WIB
 Kesederhanaan seorang Presiden

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.
3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.
4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri-menteri nya untuk datang kepadanya dan menteri-menteri tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri-menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri-menteri tersebut berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.


6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.


9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menteri nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri-menteri nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto-foto yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.
 12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka.
 13. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.
 14. Ia juga tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, cukup menundukan kepala sebagai rasa hormat.
 15. baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. Berikut dokumentasi pernikahan Putra Seorang Presiden.



 Lihat saja makanannya hanya ada Pisang, Jeruk, dan Apel.

Komentar saya:
Subhanallah, saya sempat merinding dan hati saya bergejolak saat tahu fakta-fakta diatas. Akankah Indonesia, yang notabene adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki pemimpin sesederhana Mahmoud Ahmadinejad?
Mari kita sama-sama mengevaluasi diri kita semua, sebagai WNI yang baik tentu saja ingin negara ini menjadi lebih baik lagi bukan?
Ada sebuah pepatah dari yang mengatakan bahwa pemimpin adalah gambaran dari rakyatnya karena dengan sistem demokrasi, maka rakyat dengan leluasa dan secara langsung dapat memilih siapa yang akan menjadi pemimpin mereka. Jadi ketika pemimpin yang terpilih ternyata adalah pemimpin yang tidak atau kurang baik, maka sesungguhnya rakyatnyalah yang bersalah karena telah memilih orang tersebut sebagai pemimpin!

Perbandingannya dengan pemimpin Indonesia
Berikut ini adalah data-data yang dikeluarkan oleh Forum Indonesia untuk TRansparansi Anggaran (FITRA):
1.Membeli Baju Presiden Rp 839 juta
2. Membeli Furniture Rp 42 miliar
3. Renovasi Gedung Setneg Rp 60 miliar
4. Road Blocker Rp 49 miliar
5. Pengamanan fisik dan non fisik VVIP Presiden Rp 52 miliar
Sumber seknas FITRA diolah dari DIPA Setneg 2010

sumber referensi

Sejarah Fotografi Jurnalistik

Selasa, 09112010
20.45 WIB
Sejarah Fotografi Jurnalistik

Fotografi jurnalistik muncul dan berkembang di dunia sudah lama sekali, tetapi lain halnya dengan di Indonesia, foto pertama yang di buat oleh seorang warga negara Indonesia terjadi pada detik-detik ketika bangsa ini berhasil melepaskan diri dari belenggu rantai penjajahan. Alex Mendur (1907-1984) yang bekerja sebagai kepala foto kantor berita Jepang Domei, dan adiknya sendiri Frans Soemarto Mendur (1913-1971), mengabadikan peristiwa pembacaan teks Proklamasi kemerdekaan republik Indonesia dengan kamera Leica, dan pada saat itulah pada pukul 10 pagi tanggal 17 Agustus 1945 foto jurnalis Indonesia lahir.

Batasan sukses atau tidaknya sebuah foto jurnalistik tergantung pada persiapan yang matang dan kerja keras bukan pada keberuntungan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada foto yang merupakan hasil dari "being in the right place at the right time" . Tetapi seorang jurnalis profesional adalah seorang jurnalis yang melakukan riset terhadap subjek,mampu menetukan peristiwa potensial dan foto seperti apa yang akan mendukungnya (antisipasi). Itu semua sangat penting mengingat suatu moment yang baik hanya berlangsung sekian detik dan mustahil untuk diulang kembali.

Etika, empati, nurani merupakan hal yang amat penting dan sebuah nilai lebih yang ada dalam diri jurnalis foto.

Seorang jurnalis foto harus bisa menggambarkan kejadian sesungguhnya lewat karya fotonya, intinya foto yang dihasilkan harus bisa bercerita sehingga tanpa harus menjelaskan orang sudah mengerti isi dari foto tersebut dan tanpa memanipulasi foto tersebut.

- Seluk-beluk fotografi dan perkembangannya

Manusia sejak lama memang sudah lama tertarik pada dunia gambar-menggambar,hal itu terbukti dari penemuan objek gambar di gua-gua pada masa purba, seperti yang pernah ditemukan di Altamira, Spanyol dan Cromagnon, Perancis.

Pada perkembangannya, manusia muncul keinginan untuk mem-visualisasi-kan apa yang mereka lihat ke dalam bentuk-bentuk benda yang menjadi cikal bakal pemakaian Pictogram (Tulisan yang berbentuk gambar) seperti yang ditemukan di Mesir purba (Hieroghlyp), Sumeria (paku), dan lain-lainnya.

Adapun perkembangan fotografi tidak terlepas penemuan penting Ibnu Haitam dengan kamera Obskura-nya. Dengan penemuan yang berbentuk ruangan gelap dan di lensa sebagai tempat keluarnya cahaya, maka dunia "jepret-menjepret" pun dimulai.

Zaman pun berlalu, penemuan baru pun ditemukan. Kali ini sebuah kaca dijadikan alat untuk menangkap cahaya yang sebelumnya telah dilapisi dengan zat kimia tertentu. Alat ini merupakan cikal bakal kamera modern. Setelah penemuan yang penting itu, pers pun akhirnya memakai penemuan tersebut untuk proses fotografinya. Kira-kira pada abad ke-19 ditetapkan sebagai abad perkembangan fotografi (History of Photography, Alma Daveport, 1991). Untuk pemakaian pertama, yaitu pada tahun 1653. Harian Holladsche Mercurius memuat gambar penobatan Cromwell menjadi raja Inggris Raya.

Sebagai gambaran, bahwa dengan adanya pemakaian kamera ini, media-media pada zaman dahulu lebih banyak diminati dan memacu meningkatnya jumlah oplah yang tercetak. Terbukti pada tahun 1914, Time mampu mencetak 200.000 oplah, dan bahkan pada tahun 1925, Illustrated Daily News mencetak lebih dari 1.000.000 oplah!

Betapa besar pengaruhnya di media, sehingga tidak heran jika belakangan ini timbul ide untuk mengapresiasikan karya tersebut dengan penghargaan tingkat internasional, yang terkenal dengan Pulitzer Award. Pada era sekarang pun, fotografi jurnalistik sudah dikategorikan dalam sebuah seni.


Sumber: Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas