Tuesday, November 9, 2010

Kesederhanaan seorang Presiden

Rabu, 10112010
14.44 WIB
 Kesederhanaan seorang Presiden

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.
3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.
4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri-menteri nya untuk datang kepadanya dan menteri-menteri tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri-menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri-menteri tersebut berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.


6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.


9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menteri nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri-menteri nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto-foto yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.
 12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka.
 13. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.
 14. Ia juga tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, cukup menundukan kepala sebagai rasa hormat.
 15. baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. Berikut dokumentasi pernikahan Putra Seorang Presiden.



 Lihat saja makanannya hanya ada Pisang, Jeruk, dan Apel.

Komentar saya:
Subhanallah, saya sempat merinding dan hati saya bergejolak saat tahu fakta-fakta diatas. Akankah Indonesia, yang notabene adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki pemimpin sesederhana Mahmoud Ahmadinejad?
Mari kita sama-sama mengevaluasi diri kita semua, sebagai WNI yang baik tentu saja ingin negara ini menjadi lebih baik lagi bukan?
Ada sebuah pepatah dari yang mengatakan bahwa pemimpin adalah gambaran dari rakyatnya karena dengan sistem demokrasi, maka rakyat dengan leluasa dan secara langsung dapat memilih siapa yang akan menjadi pemimpin mereka. Jadi ketika pemimpin yang terpilih ternyata adalah pemimpin yang tidak atau kurang baik, maka sesungguhnya rakyatnyalah yang bersalah karena telah memilih orang tersebut sebagai pemimpin!

Perbandingannya dengan pemimpin Indonesia
Berikut ini adalah data-data yang dikeluarkan oleh Forum Indonesia untuk TRansparansi Anggaran (FITRA):
1.Membeli Baju Presiden Rp 839 juta
2. Membeli Furniture Rp 42 miliar
3. Renovasi Gedung Setneg Rp 60 miliar
4. Road Blocker Rp 49 miliar
5. Pengamanan fisik dan non fisik VVIP Presiden Rp 52 miliar
Sumber seknas FITRA diolah dari DIPA Setneg 2010

sumber referensi

2 comments:

  1. Wow, jadi rakyat yang salah? Ilmu saudara sudah berapa tinggi? Kok berani sekali bilang rakyat yang salah? Di Indonesia memang sistemnya seperti ini, mungkin UUD 1945-nya yang perlu diamandemen.

    Menurut saya ini bukan waktunya menyalahkan orang lain. Melihat ke masa lalu hanya akan menambah sumpek dan ruwetnya masalah saja. Jadi yang lebih baik adalah bagaimana kita menghadapi masalah atau kondisi ke depan. Lebih bagus justru jika kita menengok ke cermin dan coba mengukur sebenarnya apa yang sudah kita sumbangkan untuk negara ini, bukannya menunjuk-nunjuk ke hidung orang lain perihal salah atau benar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu lah lemahnya sistem demokrasi. Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. ya klo sukses, brarti kesuksesan rakyat. nah klo hancur, ya dikarenakan rakyatnya juga dong?
      klo sukses aja ngaku2 yg punya andil atas kesuksesan tersebut tapi klo ternyata ada kegagalan, semua pada lepas tangan begitu saja.
      rakyat Indonesia..

      Delete